Oleh : Ebit
Mardona, S.P
Sumber Foto : Ebit Mardona
Mendengar tanaman kecubung sebagian masyarakat
menempatkannya pada stigma negatif, tanaman yang biasanya tumbuh liar di semak
atau bekas kebun ini ternyata punya khasiat obat yang cukup banyak dimanfaatkan
dan telah lama diketahui sebagai pengobatan tradisional di perkampungan. Namun menjadikannya
sebagai pengobatannya harus pula hati-hati karena faktor alkaloid yang berada
di semua bagian tumbuh yaitu; akar, biji, daun, bunga dan buah. zat alkoloid
bersifat membius atau obat bius (halusinogen)
terutama pada bagian biji. Alkaloid yang
terdapat sekitar 0,4 – 0,9 %. Sedangkan kadar alkoloidnya yang terdapat pada
bunga dan daun terdiri dari hyosiamin (atropin)
dan skopolamin. Sehingga sifat racunnya yang sangat keras inilah kecubung hanya
dibolehkan untuk obat luar saja.
Dalam bahasa inggris kecubung disebut Angel’s
Trumpet sekaligus Devil’s Trumpet karena khasiat dan
bahayanya jika disalahgunakan yang bahkan bisa untuk tindak kriminal. Tanaman Perdu,
setahun, tegak, bagian pangkal umumnya berkayu, bercabang-cabang, tinggi 0.5-2
m, beracun. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun bentuknya
bulat telur, ujung runcing, tepi berlekuk, panjang 6-25 cm, lebar 4.5-20 cm.
Bunga tunggal, berbentuk terompet, tegak, keluar dari ujung tangkai, bunga akan
mekar menjelang matahari terbenam dan akan kuncup sore hari berikutnya. Buahnya
buah kotak, berbentuk bulat, berduri tempel dan tajam. Bijinya banyak,
kecil-kecil, gepeng, berwarna kuning kecoklatan. Kecubung dapat diperbanyak
dengan biji.
Sumber : Ebit Mardona
Sifat dan Khasiat
Rasanya pahit, pedas, sifatnya hangat, beracun (toksik), masuk meridian
jantung, paru dan limpa. Kecubung berkhasiat antiasmatik, antibatuk
(antitusif), antirematik, penghilang nyeri (analgesik), afrodisiak dan pemati
rasa (anestetik)
Kandungan
kimia
Kecubung mengandung 0.3-0.4 % alkaloid (sekitar 85 % skopolamin dan 15 %
hyoscyamine), hycoscin dan atropin (tergantung pada varietas, lokasi dan
musim). Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya. Jika
alkaloid kecubung diisolasi maka akan terdeteksi adanya senyawa methyl
crystalline yang mempunyai efek relaksasi pada otot gerak
Bagian yang
Digunakan
Bagian utama yang digunakan adalah bunga. Selain itu, akar dan daun juga berkhasiat
sebagai obat. Tumbuhan ini dapat digunakan secara segar atau setelah
dikeringkan.
Cara-Pemakaian
Untuk obat yang diminum, sediakan 0.3-0.6 g bunga kecubung, lalu rebus. Cara
lain, keringkan bunga, lalu gulung dan bakar, kemudian isap asapnya.
Untuk pemakaian luar, rebus 2-3 kuntum bunga dan gunakan air
rebusanya sebagai obat kompres atau obat cuci pada penyakit rematik, bengkak
akibat terbentur atau terpukul (memar), anus turun (prolapsus ani), jamur kulit, bisul atau sebagai serbuk tabur untuk
menghilangkan nyeri, seperti pada sakit gigi dan bisul. Serbuk akar digunakan
untuk menghilangkan nyeri pada sakit gigi.
Efek Farmakologis Hasil Penelitian
Efek parasimpatolitik
perifer menimbulkan gejala jantung berdebar, pupil mata melebar, kulit dan
mulut terasa kering, serta relaksasi otot polos saluran cerna dan saluran
napas.
Penekanan sentral oleh atropin, kadang-kadang menimbulkan halusinasi. Menekan
ganglia basal. Pemberian infus 0.5 % daun kecubung dapat menghambat kontraksi
(menurunkan amplitudo) trakea kelinci terpisah secara nyata, sedangkan infus
0.1 % tidak efektif (Alfiah Hayati, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR)
Contoh
Pemakaian
Sesak Nafas
Keringkan bunga
atau daun kecubung, lalu gulung menyerupai rokok. Bakar ujungnya, lalu isap
asapnya.
Menghilangkan
rasa nyeri, seperti bisul dan sakit gigi
Keringkan
bunga kecubung, lalu giling halus menjadi serbuk. Taburkan serbuk pada bisul
atau gigi yang bebrlubang.
Rematik
Cuci 2-3 kuntum bunga kecubung, lelu rebus dalam air bersih secukunya sampai
mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini untuk obat kompres selagi
hangat.
Rebus 2-3 kuntum bunga kecubung dalam air bersih secukupnya sampai
mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini selagi hangat untuk mencuci
dan merendam dubur yang prolaps.
Sakit pinggang
Sediakan 5 lembar dau kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe
seukuran ibu jari yang dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk
sampai halus. Gosokkan ramuan tersebut ke bagaion pinggang yang sakit.
Rematik, memar
sediakan 5 lembar daun kecubung segar, 5 butir bawang merah dan
jahe seukuran ibu jari dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk
sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih sambil diaduk rata. Balurkan ramuan
tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut dengan kain perban.
Ketombe
Cuci 2-3 lembar daun kecubung segar, lalu tumbuk sampai halus. Gosokkan pada
kulit kepala yang berketombe.
Payudara bengkak karena
bendungan ASI, Sakit perut sewaktu haid
Cuci daun kecubung segar dan beras (jumlahnya sama banyak), lalu giling sampai
halus. Balurkan pada payudara yang bengkak atau pada perut bagian bawah.
Lendir di tenggorok
Cuci 3 lembar daun kecubung muda sampai bersih, lalu rebus dalam 3
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum. selanjutnya, minum gula asam secukupnya. Cara membuatnya, tambahkan
gula aren ke dalam air asam secukupnya, lelu rebus sampai mendidih.
Efek Samping
Ramuan obat kecubung dapat menimbulkan efek samping pada beberapa
orang mengkonsumsinya. efek samping yang timbul berupa mual, muntah dan sesak
napas (spasme laring). Jika ramuan ini digunakan secara berlebihan dapat
menimbulkan rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit muka dan tubuh menjadii
merah, pusing, rasa haus, mulut kebas, mual, muntah, buang air besar dan kecil
tidak terkontrol, sesak napas, jalan terasa melayang, pupil melebar dan
akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Jika timbul tanda-tanda keracunan seperti diatas, gunakan campuran
jahe dan air kelapa hijau muda sebagai penawar racun (antidotum). Caranya,
tumbuk jahe sebesar jempol, lalu rebus dalam air kelapa hijau muda sampai
mendidih. Selanjutnya minum ramuan tersebut selagi hangat.
Oleh : Ebit Mardona, S.P
Penyuluh Pertama Provinsi Jambi